Transportasi dan Telekomunikasi Penghambat Pengembangan Pariwisata Anambas
BATAMTODAY.COM, Anambas - Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari 255 pulau, dan 70 diantaranya merupakan destinasi wisata. Keindahan panorama yang dimiliki Anambas tak jarang dilirik para investor untuk mengembangkan sektor pariwisata.
"Saat ini ada lima investor lokal yang membangun resort di Anambas. Sekarang juga ada 3 lagi investor, dua dari Indonesia dan satu dari Hongkong yang berencana membangun resort lagi di Pulau Jemaja. Bahkan pada acara Festival Padang Melang kemarin, ketiga investor ini tetap stay di Jemaja," ujar Yunizar, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Transmigrasi dan Tenaga Kerja (DPM PTSP Transnaker), Senin (15/5/2017).
?Yuni mengakui, ketiga investor tersebut telah membuat masterplan, dan sedang mengurus proses perubahan nama perusahaan dan mengurus dokumen perizinan.
"Dari situ kelihatan niat mereka sangat serius ingin mengembangkan pariwisata di Anambas. Bahkan selama Festival Padang Melang Kemarin, investor itu selalu berkoordinasi dengan Bupati mengenai perizinan dan perencanaan pengembangan pariwisata Anambas. Kami juga belum mengetahui luas wilayah yang diinginkan mereka, dan berapa nilai investasi mereka," akunya.
"Mereka joint venture anata Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing. Dan saat ini dalam proses administrasi," tambahnya lagi.
?Yuni juga menyinggung, transportasi dari dan menuju Anambas merupakan salah satu kendala untuk mengembangkan pariwisata di Anambas. Pasalnya, hingga saat ini transportasi rutin ke Anambas hanya melalui laut. Banyak yang tertarik dengan panorama Anambas namun kendalanya selalu pada transportasi. Mayoritas investor merupakan pebisnis, dan tidak memiliki waktu banyak menuju Anambas ini. Sementara dilaut aja butuh waktu 9 hingga 10 jam baru tiba.
"Selain itu, akses telekomunikasi juga menjadi kendala, karena tak jarang mereka melihat kondisi langsung berkoordinasi dengan teman-temannya, bahkan ketika melihat wilayah, konsep mereka bisa berubah," jelasnya.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris mengatakan pihaknya sedang berupaya mengatasi persoalan tersebut. Pasalnya telekomunikasi dan transportasi merupakan kebutuhan dasar untuk mengembangkan pariwisata.
"Untuk mengembangkan pariwisata, semua instansi harus bersinergi, baik itu Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Kami juga sedang berupaya mengatasi keterbatasan itu dengan berkoordinasi dengan perusahaan," jelasnya.
Dia juga menyinggung, Pemda juga tidak akan menghambat proses perizinan investor yang ingin mengembangkan pariwisata di Anambas. "Pak Presiden, Pak Gubernur juga berkomitmen tidak menghambat proses perizinan untuk berinvestasi di Anambas. Tentu kami juga harus begitu. Dan kami juga sedang konsen ingin mengembangkan sektor pariwisata dan perikanan di Anambas ini," jelasnya.
?Sebelumnya, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Nurdin Basirun mengatakan komitmennya untuk mendukung penuh pengembangan sektor pariwisata di Anambas. "Kami mendukung penuh pengembangan pariwisata Anambas ini. Kami juga ingin pariwisata Anambas bertaraf internasional. Bahkan untuk proses perizinan kita percepat, tetapi tidak melanggar aturan dan pperundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
Editor: Yudha