Pelaku Game Indonesia Tampilkan Karya di Pameran Tingkat Dunia DDC 2021

Redaksi Selasa, 24-08-2021 | 19:28 WIB Event
game-indonesia.jpg Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI), Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, serta Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, mendukung 30 peserta dari Indonesia untuk menampilkan karya-karya terbaik dalam bidang game developing, game publishing, dan game service pada sub-event Devcom Developer Conference (DDC), yang berlangsung pada 23-27 Agustus 2021.

DDC 2021 adalah bagian dari gelaran Gamescom Global 2021, ajang pameran dagang dan eksibisi games terbesar di dunia. DDC 2021 sendiri termasuk event Business to Business (B2B) dan Business Matching yang akan menghubungkan para partisipan yang terlibat dengan berbagai macam investor serta publisher game kelas dunia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan 30 peserta dari Indonesia ini diagendakan akan mengikuti kegiatan business to business (B2B) meeting melalui fitur business matching, random networking, dan networking events yang diakomodasi oleh panitia DDC.

"Maka selain mencari peluang bisnis, delegasi kita juga dapat menikmati fasilitas master classes, summits, serta conference yang ditujukan bagi peserta yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis mereka melalui aktivitas pelatihan, webinar, serta workshop yang diberikan oleh para game industry expert internasional," ujar Sandiaga, demikian dikutip laman Kemenparekraf, Selasa (24/8/2021).

Sandiaga berharap setiap delegasi atau partisipan dapat menunjukkan performa bisnis yang maksimal serta dapat membawa peluang usaha dari industri game global ke Tanah Air. "Tentunya hal ini diharapkan dapat menjadikan industri game sebagai salah satu pilar kebangkitan ekonomi kita serta agar mampu membuka lapangan kerja yang lebih luas," kata Sandiaga.

Sebanyak 30 delegasi Indonesia pada gelaran DDC 2021 adalah sebagai berikut: 4happy Studio; Agate; Algorocks; Arsanesia; Ayoo Kreasi; Big Fire Studio; Engram Interactive; Extra Life Entertainment; Gambir Studio; GameChanger Studio; GOCpay; JEVO Games; Joyseed Gametribe; Kawarna Studio; Lyto; MelonCat; Miracle Gates Entertainment; Niji Games; Pendopo Studio; PT Megaxus Infotech; PT Melon Indonesia; Rainman Studios; Rolling Glory Jam; Satriver Studio; Seraph Games; SLAB; UNIQX Studio; Vertwo; Wisageni Studio dan Xelo Games.

Agar semakin memaksimalkan peluang bisnis yang didapat di event DDC, delegasi Indonesia juga akan diberikan akses untuk berpartisipasi dalam kegiatan MeetToMatch - The Cologne Edition 2021.

Ini merupakan sebuah platform independen yang diselenggarakan bersamaan dengan event DDC, yang akan mempertemukan para delegasi dengan pelaku bisnis internasional di industri game global dalam layanan matchmaking business. Para investor atau pelaku bisnis ini juga biasanya adalah partisipan di dalam event DDC sendiri.

Sebanyak 30 delegasi ini juga turut menampilkan karya-karyanya dalam virtual Paviliun Indonesia di DDC 2021. Virtual paviliun Indonesia ini akan menampilkan materi-materi promosional serta publikasi produk lainnya dari industri game Indonesia, sembari juga akan mempromosikan ekosistem industri game lokal secara menyeluruh.

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Yuana Rochma Astuti, menjelaskan paviliun daring Indonesia tidak hanya akan menyajikan produk serta karya industri game lokal melalui kehadiran para delegasi saja tapi juga menyajikan sesi talkshow hingga demo play. "Paviliun Indonesia juga menyajikan sesi talkshow, presentasi, twitch show, serta demo play yang akan diampu oleh Asosiasi Game Indonesia, dengan dibantu oleh Kemenparekraf, Atase Perdagangan KBRI Berlin, serta ITPC Hamburg," katanya.

Ditujukan kepada audiens global yang berpartisipasi dalam gelaran DDC, sesi-sesi ini dimaksudkan untuk meningkatkan promosi industri game lokal sekaligus engagement dengan audiens internasional.

Editor: Gokli