BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan salah satu wilayah di Kepri yang memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata bahari yang sangat indah. Bahkan, salah satu media internasional pernah menobatkan Pulau Bawah (salah satu pulau di Kabupaten Anambas) sebagai pulau tropis terbaik se-Asia.

Menariknya, deretan selebriti internasional juga pernah mencatatkan namanya sebagai tamu di resort yang ada pulau tersebut. Seperti yang sempat mencuri perhatian belum lama ini, bintang pesepak bola internasional asal Inggris, David Beckham, juga pernah berkunjung ke Resort Pulau Bawah.

Oleh karena itu, sebagai upaya menjaga kelestarian alam untuk menggali potensi pariwisata di wilayah Kabupaten Anambas, Gubernur Kepri Nurdin Basirun menyarankan kepada Bupati Anambas untuk tidak memberikan izin industri berat masuk ke wilayahnya. Karena industri berat salah satu pemicu rusaknya alam di kawasan tersebut.

"Lebih baik kita jaga (alam di Anambas). Saya sarankan kepada Bupati Anambas tidak memberikan izin industri berat masuk ke sana. Karena dampaknya akan merusak lingkungan. Baiknya kita lestarikan dan gali potensi di sana (Anambas-red)," ungkap Nurdin saat membuka rapat koordinasi (Rakor) pengembangan pariwisata Kepri, yang dihadiri Menteri Pariwisata RI (Menpar) Arief Yahya sebagai pembicara, di Hotel Aston, Tanjungpinang, Senin (3/4/2017).

Nurdin mengaku, kekayaan alam di Anambas sangat menakjubkan. Mulai dari keindahan pantai, karang, hingga perikanan. Terlebih, Anambas dan Natuna diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata.

Hal senada juga diungkapkan Menpar Arief Yahya. Kekayaan alam serta potensi wisata yang ada di Kepulauan Anambas, kaya Menpar, sangat bagus untuk dikembangkan. Menurutnya, pariwisata adalah salah satu alat untuk menyejahterakan rakyat yang murah. Karena, tidak perlu merusak alam yang sudah ada dan hanya tinggal melestarikannya saja.

"Setuju. Karena pariwisata adalah salah satu alat menyejahterakan rakyat. Semakin dilestarikan, semakin menyejahterakan," katanya kepada awak media.

Editor: Udin