Reog Singo Kumboro Kerap Ikuti Event Nasional
Sanggar Reog Singgo Kumboro saat melakukan sesi latihan sebelum mengikuti even Reog tingkat Provinsi Kepri di Tanjungbalai Karimun. (Foto: Harjo)
BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Hanya bermodalkan semangat kebersamaan untuk tetap melestarikan seni budaya khas Indonesia, Sanggar Seni Reog Singo Kumboro di Desa Teluksasah, Kecamatan Serikuala Lobam, bisa tampil di sejumlah even tingkat Kepri dan bahkan nasional dan Kepri.
Slamet Listyono, Ketua sekaligus Pembina Sanggar Seni Reog Singo Kumboro, kepada BATAMTODAY.COM menyampaikan, kesenian Reog aslinya memang berasal dari tanah Jawa. Namun karena keberadaannya di tanah Melayu, maka di Sanggar Seni Reog Singo Kumboro juga mengkolaborasikan Reog Ponorogo dengan seni dan budaya Melayu.
"Setidaknya sejak berdiri beberapa tahun silam, Sanggar Reog Singo Kumboro sudah dua kali mengikuti festival Reog tingkat Nasional. Sejak berdiri memang sanggar ini berdiri atas swadaya warga, termasuk saat tampil dalam even, selama ini memang murni secara swakelola, mulai dari anggaran pembinaan hingga saat membawa nama besar Kabupaten Bintan," terang Slamet.
Sanggar Reog Singgo Kumboro saat melakukan sesi latihan sebelum mengikuti even Reog tingkat Provinsi Kepri di Tanjungbalai Karimun (Foto: Harjo)
Slamet menyampaikan rasa iri dan merasa diabaikan oleh Pemkab Bintan saat mendengar dari rekan-rekan sanggar seni lainnya di kabupaten atau kota lain. Di mana mereka justru selalu didukung penuh oleh pemerintah setempat. Semantara yang terjadi di Bintan, justru berbanding terbalik, padahal dari segi izin dan lainnya, Sanggar Reog Singo Kumboro yang berdomisili di Desa Teluksasah, sangat lengkap keabsahannya.
"Pada 25 Maret 2017, Sanggar Reog Singo Kumboro akan mengikuti even Reog tingkat Provinsi Kepri di Tanjung Balai Karimun. Ini untuk ketiga kali mengikuti even kesenian atas dasar kemauan dan kebersamaan tim. Tanpa ada perhatian dari Pemkab Bintan," ujarnya.
Sanggar Reog Singgo Kumboro saat melakukan sesi latihan sebelum mengikuti even Reog tingkat Provinsi Kepri di Tanjungbalai Karimun (Foto: Harjo)
Slamet menyampaikan, tidak berharap berlebihan dari Pemkab Bintan, tetapi setidaknya walaupun Pemkab Bintan tidak mendukung secara anggaran untuk pembinaan dan lainnya. Namun setidaknya masih memberikan dukungan secara moril, jangan sampai keberadaan sanggar ini, terkesan tidak diketahui oleh oleh Pemkab Bintan. Karena sanggar ini, jelas terdaftar di instansi yang berwenang di Pemkab Bintan.
"Apakah yang dialami oleh Sanggar Roeg Singo Kumboro Teluksasah, juga dialami oleh sanggar seni lainnya? Sampai saat ini belum diketahui persis, begitu juga dengan alasan Pemkab Bintan tidak bisa memberikan dukungan, juga sangat sulit untuk diketahui," keluhnya.
Lebih jauh, Slamet berharap, demi memajukan dunia seni dan kebudayaan serta untuk melestarikan kesenian khas nusantara, pihak pemerintah bisa memberikan perhatian dan dukungan. Karena kesenian juga bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara, yang secara otomatis meningkatkan jumlah kunjungan. Apalagi sektor pariwisata di Bintan, adalah sumber Pendapatan Asli Daerah tertinggi.
Editor: Udin