UNWTO Apresiasi Indonesia dalam Penanganan Pandemi dan Kebangkitan Pariwisata
BATAMTODAY.COM, Nusa Dua - Organisasi pariwisata dunia (UNWTO) mengapresiasi upaya yang dijalankan Pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi dan mendorong kebangkitan pariwisata sehingga memberikan dampak yang besar terhadap kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja dalam semangat pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, usai bertemu dengan Sekretaris Jenderal UNWTO, Zurab Pololikashvili, Minggu (25/9/2022) malam, di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali.
Pertemuan ini berlangsung menjelang pertemuan tingkat menteri pariwisata (Tourism Ministerial Meeting) negara anggota G20 pada Senin (26/9/2022) yang akan menyempurnakan sekaligus mengesahkan G20 Bali Guidelines.
Di dalam G20 Bali Guidelines ada serangkaian tindakan spesifik yang direkomendasikan untuk memajukan tujuan implementasi lima lines of actions. Juga seruan khusus untuk tindakan yang dapat dilaksanakan secara individual, secara sukarela baik oleh sekelompok negara atau organisasi internasional dengan kelompok negara.
"(UNWTO menilai) Kita berhasil menangani pandemi dan juga mendorong kebangkitan pariwisata. Di mana kita berharap (target kunjungan) 1,8 sampai 3,6 juta wisatawan mancanegara pada tahun ini," kata Menparekraf Sandiaga Uno, dalam siaran pers Kemenparekraf.
Saat ini jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia terus meningkat. Dalam kunjungan ini, lama kunjungan (length of stay) serta kualitas belanja (average spending per arrival) wisatawan mancanegara juga sudah meningkat. Hal ini menunjukkan target pariwisata Indonesia menuju pariwisata yang berkualitas berjalan dengan baik.
"Jadi kebangkitan bukan hanya melihat angka-angka tetapi juga kualitasnya. Yang kita sudah catat, sebelumnya (jumlah lama tinggal/length of stay) di bawah 3 hari namun sekarang sudah menuju 3 sampai 4 hari. Belanja yang biasa ditargetkan 1.000 dolar AS sekarang sudah mengarah naik 20 persen sampai 1.200 dolar AS. Tahun depan kalau jumlah kunjungan wisatawan mancanegara stabil di angka 10 ribu sampai 15 ribu (per hari) kita akan kembali di level 4 juta (kunjungan)," kata Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga mengungkapkan, Indonesia dinilai berhasil dalam meningkatkan daya saing pariwisata di level dunia. Berdasarkan laporan Travel Tourism and Development Index (TTDI) yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF) Indonesia naik 12 peringkat ke posisi 32 dunia. Indonesia berhasil mengungguli negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Ke depan, Indonesia dianggap bisa membawa kepemimpinan dari segi wisata berbasis kebugaran dan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan ini juga mendapatkan tempat yang khusus dalam kebangkitan ini. "Misi kita jelas untuk kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis ekonomi yang berkeadilan, berbasis masyarakat, sehingga membawa pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Tadi UNWTO juga menggarisbawahi untuk kemungkinan forum investasi besar pariwisata dunia juga akan dibawa ke Indonesia tahun depan, juga wellness tourism," kata Sandiaga.
Serta tidak ketinggalan adalah upaya maksimal Indonesia dalam mengembangkan desa wisata sebagai turunan dari pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. "Ini juga yang tadi disampaikan dalam pertemuan dengan Sekjen UNWTO. Keberhasilan Indonesia menjuarai desa wisata ini menginspirasi banyak negara untuk mengembangkan potensi-potensi rural tourism atau desa wisata di masing-masing destinasi," ujar Sandiaga.
"Wisatawan mancanegara di Indonesia sudah berhasil kita tingkatkan dan kualitas belanja mereka sudah meningkat. Sehingga devisa yang dihasilkan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai penyumbang nomor 2 dari pendapatan negara ini, kita harapkan momentum ini akan terus kita bisa kawal kebangkitannya," kata Sandiaga.
World Tourism Day
Usai bertemu dengan Sekjen UNWTO, Menparekraf Sandiaga juga hadir di acara 'WTD Networking and Investor Dinner'. Dalam kesempatan ini Menparekraf Sandiaga Uno juga mengajak seluruh pihak untuk ikut memeriahkan Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day) pada 27 September yang perayaannya akan dipusatkan di Bali.
Perayaan ini menjadi sejarah besar bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Hari Pariwisata Dunia. "Ini adalah saat yang sangat bersejarah untuk Indonesia. Kita mendapat kehormatan selain sebagai bagian dari G20, kita memimpin untuk memikirkan kembali kebangkitan pariwisata yang berbasis masyarakat untuk menciptakan pembangunan yang berkeadilan terutama dalam menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini," kata Sandiaga.
Pelaksanaan ini dikatakannya juga sebagai wujud pengejawantahan dari Gerak Cepat yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo dalam mendukung kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja. "Saya harapkan kemeriahan, keseruannya akan mampu membawa dampak yang positif dalam dua hari ke depan karena ada satu agenda yang sangat penting. Kita ingin menyelesaikan poin-poin kesepakatan (dalam Tourism Ministerial Meeting) yang akan kita tuangkan dalam 'Bali Guideline' yang kita harapkan sebagai bekal untuk menyambut era baru dari pariwisata, di mana Indonesia sekarang dianggap negara yang membawa satu perubahan dan menciptakan satu kepemimpinan baru di pariwisata dunia," kata Sandiaga.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati; Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani; Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya; Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh; Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Henky Manurung; serta Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu.
Editor: Gokli