Amsakar Desak Disbudpar Adakan Event Berskala Internasional di Batam
BATAMTODAY.COM, Batam - Memasukki penghunjung tahun 2019, hal mengejutkan dilontarkan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad yang merasa pesimis dapat mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) sesuai dengan target yang diberikan Kemnpar RI.
Hal ini disampaikannya, beberapa waktu lalu saat ditemui di sela-sela peluncuran First Media di Grand Batam Mall, Kamis (14/11/2019) lalu. "Saya kurang optimis dapat mencapai angka yang ditargetkan Kemenpar, walau begitu kita akan terus coba dengan berbagai cara di penghunjung tahun 2019," ungkapnya.
Walau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, pihaknya telah mengagendakan beberapa event. Namun hal ini sepertinya belum membawa dampak signifikan, mengenai kunjungan wisman yang masih belum mencapai target.
Salah satunya adanya kegiatan Batam Great Sale, yang diadakan bersamaan di seluruh lokasi perbelanjaan di Kota Batam.
Menurutnya, guna menggenjot angka wisman untuk datang ke Kota Batam, Dinas terkait harus lebih sering mengadakan event yang berkaliber internasional. Hal ini dicontohkannya, seperti kunjungan mantan Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya pada Oktober lalu ke kawasan Kepri Coral di Kawasan Barelang.
Serta adanya kegiatan Festival Bahari Kepri yang dilaksanakan di awal November, di mana dalam kegaitan yang dilaksanakan di Gedung Daerah, Tanjungpinang ini menggundang berbagai perwakilan dari negara sahabat.
"Untuk mencapai angka 2,4 juta di penghunjung tahun ini, saya rasa kita perlu event berskala internasional. Dan melibatkan para negara sahabat dan tetangga sebagai peserta di kegiatan ini," paparnya.
Adapun salah satu event yang dianggap dapat berpotensi dalam mendatangkan wisman dari Malaysia dan Singapura, adalah Festival Gerhana Matahari Cincin yang dapat dinikmati di ikon Kota Batam Jembatan Barelang. Di mana dalam hal ini, moment sekali dalam 365 tahun ini seharusnya dapat diorganisir sedimikian rupa, dengan menawarkan paket perjalanan wisata.
"Untuk festival ini saya bahkan sudah minta kerja sama antar lintas OPD, agar 3 menit 40 detik ini menjadi event yang sukses," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata menuturkan, hingga September 2019 kunjungan wisman ke Kota Batam sudah mencapai angka 1,4 juta, di mana secara persentase angka tersebut sudah mencapai 75 persen dari target wisman yang diberikan Kemenpar RI.
Guna semakin menggenjot kunjungan wisman, terutama wisatawan dari dua negara tetangga, pihaknya sudah memiliki beragam agenda yang bekerjasama dengan berbagai pelaku usaha, hingga kegiatan bertema olahraga dan juga fashion.
"Untuk agenda dalam waktu dekat kita memiliki event kuliner yang berkejasama dengan para pelaku UMKM di Batam, dan salah satu EO yang kerap dan sudah dikenal sering mengadakan kegiatan serupa. Namun kemasannya kita ubah sehingga banyak wisman yang akan datang ke Batam," harapnya, Senin (18/11/2019) siang.
Beberapa agenda lainnya yang bekerjasama dengan pelaku usaha di bidang fashion di antaranya Batam Fashion Week, yang diadakan Minggu (17/11/2019) di Best Western Panbil. Di mana kegiatan ini tidak hanya bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam, tetapi juga dengan tujuh desainer ternama.
Untuk event olahraga yang bertaraf internasional, menurutnya juga menunjukkan hasil yang signifikan dalam kunjungan wisman. Di antaranya adalah event bodybuiding dan juga catur yang baru saja diselenggarakan di Kota Batam.
Saat ditanyakan mengenai Festival Gerhana Matahari Cincin, Ardi mengungkapkan telah melakukan persiapan sejak satu tahun belakangan. Dimana dalam komunikasi dengan berbagai pelaku usaha perjalanan wisata, pihaknya meminta untuk menawarkan paket wisata matahari cincin.
Dalam paket itu, tidak hanya kemudahan tetapi juga akomodasi dan amenitas ke Galang yang merupakan spot terbaik untuk menikmati fenomena langka itu.
Selain itu, pihaknya juga mengemas lokakarya yang menyasar pelajar guna mengetahui mengenai prosesi terjadinya gerhana matahari cincin. Walau begitu adanya lokakarya ini, juga dimungkinkan untuk diikuti oleh wisatawan umum yang memang ingin mengetahui detail fenomena alam 365 tahun sekali.
Editor: Gokli