100 Talent Tampilkan The Spirit of Kepri di FBK 2019
BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Di Amerika ada Mardi Grass yang digelar di New Orleans. Ribuan orang turun ke jalan dengan mengenakan kostum-kostum unik, berwarna-warni. Di Indonesia ada Jember Fashion Carnival. Tak kalah, juga ada Kepri Fashion Carnival yang digelar Sabtu (9/11/2019) lalu.
Dilansir situs resmi Diskominfo Kepri, kostum-kostum megah, dengan ukuran yang mencengangkan menarik mata. Berlenggak-lenggok bak di negeri dongeng. Bertemakan The Spirit of Kepri, para talent menampilkan kostum kearifan budaya lokal hingga keindahan alam Kepri.
Ada 100 talent yang ikut serta. Menjadikan Kawasan Tepi Laut sebagai street runway, para talent dari Batam, Lingga, Karimun dan Tanjungpinang berlenggak-lenggok memamerkan kostum hasil karya mereka. Diiringi dengan musik dari marching band.
Para penonton berebutan. Berusaha mengabadikan moment unik tersebut. Dengan mengenakan pakaian yang berat dan berukuran besar, para talent melayani satu per satu masyarakat yang ingin berfoto bersama.
Seperti Erwin Afriyanti dan Panca, asal Lingga yang tak henti melayani penonton untuk berfoto bersama. Keduanya memang mengenakan kostum yang unik. Laki-laki, namun mengenakan sepatu berhak tinggi. "Ini tingginya 25 sentimeter," sebut Erwin.
Meskipun tinggi sepatu tersebut tidak wajar, namun Erwin mengaku tak kesulitan ataupun keberatan berjalan di sepanjang Tepi Laut untuk memamerkan kostumnya. Sepatu itu dia pesan khusus dari Jember, Jawa Timur untuk event carnival seperti ini.
"Sepatunya pesan khusus di Jember. Kalau kostumnya bikin sendiri, sekitar satu bulan," terang Erwin.
Ia dan Panca sudah biasa mengikuti event carnival seperti ini. Mereka sudah berlenggak-lenggok di Jember Fashion Carnival, Banyuwangi, Batam hingga Singapura.
Ada empat kostum yang Erwin miliki, untuk dikenakan pada event carnival. Kali ini ia mengenakan tema ikon Kabupaten Lingga. "Yang dipakai Panca ini meriam tegak dan yang saya pakai ini keris," terang Erwin sumringah.
Terlihat cantik dan memukau, ternyata para talent harus meluangkan waktu berjam-jam untuk bisa tampil sempurna. Seperti Nia yang sudah berdandan sejak pukul 12.00 malam. "Soalnya ramai ngantrinya. Kami ada 40 orang dari Tanjungpinang," sebut wanita yang sehari-hari bertugas di Pemprov Kepri ini.
Rizal yang berasal dari Sanggar Megat mengaku sudah berdadan sejak pukul 06.00 pagi. Padahal mereka baru akan tampil pada pukul 09.00. Berjam-jam mereka harus mengenakan make up dan juga mengenakan kostum.
Namun para talent mengaku kostum mereka tidak berat dan tidak menyulitkan. Padahal ada beberapa kostum yang rangkanya menggunakan aluminium. "Nggak panas. Nggak berat. Nggak capek," sebut Rizal.
Para penonton berharap event seperti ini lebih sering digelar. Tak sedikit yang menunggu sejak pagi, demi melihat kostum-kostum unik. Kepri Fashion Carnival ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Bahari Kepri (FBK) 2019.
Editor: Gokli