Kampung Pelangi Tanjungpinang Mulai Ramai Dikunjungi Wisatawan
BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Perubahan wajah Kampung Pelangi (Kampung Melayu) yang berada di ibukota Provinsi Kepri, Tanjungpinang, mulai memberikan dampak ekonomi bagi warga setempat.
Kampung Pelangi yang terdapat di Gang Sempati, Kampung Melayu, RT 01/RW 03 Kelurahan Kota Piring, yang diresmikan pada Kamis (10/5/2018), kini mulai ramai didatangi wisatawan. Mereka yang datang tidak hanya warga lokal Tanjungpinang atau daerah sekitar, tetapi juga dari sejumlah daerah lain di Indonesia, seperti Jakarta, Semarang.
Kunjungan wisatawan mancanegara juga ada, seprti negara tetangga Malaysia dan Singapura. Bahkan sejumlah wisatawan yang berasal dari Tiongkok juga sudah menyambangi Kampung Pelangi.
Peningkatan kunjungan wisatawan ke Kampung Pelangi ini, diakui Linda, Ketua RT setempat, mulai memberikan dampak bagi ekonomi kreatif warga. Mereka mulai menggalakkan industri rumahan, seperti industri makanan berupa rempeyek, aneka keripik dan hiasan.
"Secara umum memang belum menyeluruh disadari warga. Tetapi sebagian sudah mulai membuka usaha," kata Linda, seperti dilansir laman resmi Diskominfo Kepri (kominf. kepriprov.go.id).
Hasil kerajinan dan makanan itu dijajakan di depan rumah. "Ke depan kami akan membuat sentra jajanan dan kerajinan supaya lebih terakomodir," ucapnya lagi.
Selain industri makanan dan kerajinan, warga setempat secara perlahan melakukan pemanfaatan sarana transportasi yang selama ini diandalkan untuk mencari nafkah. Sampan yang biasanya digunakan nelayan mencari ikan, disewakan kapada pengunjung.
"Kami berharap perubahan kampung kami juga berdampak perubahan pendapatan kami," kata Linda lagi.
Di RT01/RW03 Kampung Melayu, ada 40 rumah dihuni 46 kepala keluarga, dihias beraneka warna yang kemudian melatari nama Kampung Pelangi. Di kampung ini juga terdapat beraneka lukisan mural dan hiasan lain yang mempercantik kampung yang tadinya terkesan kumuh.
Kampung Pelangi merupakan program Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang. Proses pembangunan menelan anggaran senilai Rp140 juta bersumber dari APBD 2017.
Editor: Gokli