Wagub Ajak ASITA dan PHRI Genjot PAD Melalui Pariwisata
BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Wakil Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto mengajak Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) dan Persatuan Hotel Republik Indonesia (PHRI) untuk bersama-sama pemerintah menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata.
Wagub yakin masih banyak sektor pariwisata yang tersebar di seluruh Kepulauan Riau yang bisa digali dan dijadikan ladang bisnis bagi daerah dan menambah PAD.
"Sengaja saya undang bapak-bapak sekalian dari ASITA dan PHRI untuk berdiskusi hari ini. Karena para pelaku pariwisata di Kepri ini ya bapak-bapaklah tentunya," kata Isdianto saat rapat bersama ASITA dan PHRI di ruang kerjanya, kantor Dompak, Tanjungpinang, Rabu (11/4).
Mendampingi Wakil Gubernur pada kesempatan ini kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar dan Kepala Dinas Kebudayaan Yatim Mustafa.
Setelah dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai Wakil Gubernur Kepri pada 27 Maret lalu, Isdianto menegaskan jika dirinya sangat komitmen dalam pengembangan dunia pariwisata. Menurut Isdianto potensi wisata di Kepri tidak akan pernah ada habisnya. Berbeda dengan bisnis pertambangan atau sejenisnya yang sangat bergantung terhadap barang baku.
"Waktu saya baru dilantik, di Jakarta ada wartawan yang datang dan mewawancarai saya. Dia bertanya tentang potensi apa yang bisa digali di Kepri. Dan dengan spontan saya jawab potensi pariwisata. Letak kita yang strategis, laut yang luas dan pantai yang indah, kebudayaan, sejarah dan sebagainya adalah potensi yang bisa terus dikembangkan," kata Isdianto.
Bahkan, Wakil Gubernur melanjutkan bahwa pada hari tersebut setelah dilantik, dirinya langsung mengadakan pertemuan terbatas bersama Dirjen Pengembabgan Pariwisata di Kementerian Pariwisata.
"Banyak sekali kegiatan di Kementerian Pariwisata yang bisa kita kombinasikan dengan kegiatan kita di Daerah. Yang penting kita mau menjoloknya. Saya yakin sekali dengan semangat teman-teman di ASITA dan PHRI ini, dunia pariwisata Kepri akan terus berkembang," ujar mantan Kepala Dispenda Kepri ini.
Selanjutnya Wakil Gubernur menginstruksikan Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Kepri lebih merapatkan barisan. Menindak lanjuti hasil rapat ini, serta meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata agar bisa menyerap dana dari pusat dengan maksimal.
Sementara itu ketua DPD ASITA Kepri, Andika mengatakan bahwa untuk mendongkrak kunjungan wisman ke Kepri, pihaknya akan menggelar kegiatan ASITA Trave Agent ke-2 dengan melibatkan sejumlah bnegara di ASEAN. Aapun agendanya sudah terjadwal akan dilaksanakan 3 - 5 Mei mendatang.
"Kita mengundang pengusaha dari Singapura, Malaysia, Thailan, Vietnam, China dan beberapa lainnya. Sejauh ini baru dari Malaysia dan Singapura yang merespon positif, yang lain masih menunggu," kata Andika.
Pria asal Karimun ini juga mengatakan jika dalam dunia pariwisata, dia mengajak semua pelaku wisata agar menjual apa yang dibutuhkan konsumen. Selain itu Andika juga mengingatkan bahwa saingan Kepri saat in bukan lagi Singapura, tapi juatru Malaysia, terutama Johor.
Sementara itu ketua PHRI Kepri Tupa Simanjuntak menegaskan bahwa sampai saat ini pangsa pasar di dalam negeri 30 kali lipat jauh lebih besar dibanding pasar luar negeri. Sehingg dia menghimbau agar para pihak tidak hanya terfokus pada pangsa pasar dari luar negeri.
"Kepri sangat jelas berada di posisi tiga besar di bawah Jakarta dan Bali. Jika Wakil Gubernur tadi mengatakan pariwisata Kepri punya potensi untuk berkembang. Maka saya juga yakin Kepri bahkan bisa lebih unggul dari Jakarta, bahkan Bali. Kenapa tidak, kita semua ada. Tidak macet seperti di Jakarta, piluhan deatinasinya juga lengkap," ujar Tupa.
Untuk itu Tupa meminta agar Pemerintah melengkapi infrastruktur pariwisata yang ada. "Infrastruktur yang saya maksud bukan gedung, jembatan dan sebagainya yang megah. Tapi perhatikan faeilitas pendukung. Contohnya, ketika membangun taman, lengkapilah WC yang beraih dan layak pakai. Ketika membangun pelantar, perhatikan agar tidak ada papan pelantar yang bolong dan sebagainya. Seperti itulah contohnya. Bikin wisatawan senang, aman dan nyaman," tutup Tupa.
Editor: Yudha