Pantai Batu Duyung Destinasi Wisata Bintan yang Belum Terjamah

Syajarul Rusydy Sabtu, 30-09-2017 | 14:26 WIB Destinasi
Batu-Duyung-1.jpg Inilah pantai Batu Duyung di Kelurahan Sei Enam, Kecamatan Bintan Timur (Bintim). (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Batu Duyung, Kelurahan Sei Enam, Kecamatan Bintan Timur (Bintim) merupakan pemukiman warga yang letaknya di bagian paling pinggir Kecamatan tersebut. Akses untuk menuju kampung itu juga tidak mudah, harus menempuh jarak sekitar 5 Km dari jalan raya ibu kota Kecamatan Bintim.

Kampung yang hanya dihuni sebanyak 12 Kartu Keluarga (KK) itu, memiliki akses jalan yang buruk. Namun sangat cocok untuk para jiwa petualang menerobos masuk hingga kepemukiman warga, karena setibanya di perkampung itu dipastikan tidak menyesal.

Perjalanan menuju Kampung Batu Duyung yang dilakukan BATAMTODAY.COM pada Jumat (29/9/2017) pukul 17.30 WIB melewati jalan yang memiliki rintangan.

Pertama melewati jalan eks tambang bauksit yang sulit dilalui, karena kontur jalan sudah rusak parah dan licin harus sangat berhati hati. Ditambah tidak ada pelang jalan, sangat sulit untuk ditebak keberadaan kampung itu.

Namun, rasa penasaran terus menghantui untuk menerobos hingga bisa sampai ke kampung tersebut dan akhirnya di pertengan jalan ada pelang mungil (kecil) yang menunjukan arah menuju kampung bagian terpinggir Kecamatan Bintim itu.

Tepat pukul 19.00 WIB, BATAMTODAY.COM tiba di tempat tujuan (Batu Duyung). Karena sebelumnya sempat nyasar, hingga memakan waktu 1 setengah jam perjalan.

Saat itu matahari sudah tengelam, jadi tidak bisa menyaksikan keindahan sunset di Batu Duyung. Hanya ada dua rumah warga yang berdiri tidak jauh dari pantai di perkampungan itu.

Setelah mendapat izin dari warga pemilik rumah tak jauh dari pantai, BATAMTODAY.COM bersama beberapa petulang lainnya mendirikan tenda guna untuk bermalam di pinggir pantai yang indah itu.

"Iya silahkan saja, dengan syarat tidak boleh bising, jangan buang air sembarangan. Kami ada wc di luar nanti datang aja ke situ kalau mau buang air," kata Meri Yanto, warga di kampung Batu Duyung.

Setelah tenda berdiri dan kayu kering untuk perapian terkumpul, petualangan di Batu Duyung pun dimulai.

Sembari menyerumput kopi dengan suasana pantai. Suara mesin pompong nelayan malam itu ikut menamani dan menyaksikan keindahan malam di pantai Batu Duyung.

Deburan ombak juga ikut hadir menemani malam yang bertabur bintang menghiasi langit malam itu, ditambah menyala lampu di Pulau Mantang kian menambah keindahan susasa malam di Pantai Batu Duyung.

Suasan malam di Pantai Batu Duyung sangat mengobati rasa lelah dengan rutinitas yang padat sehari harinya. Hingga akhirnya mampu membuat tertidur pulas.

Dan hari pun berganti menjadi Sabtu (30/9/2017) pagi. Mata pun terjaga, saat matahari pagi memancarkan sinar hingga menembus masuk ke dalam tenda.

Saat itu raga mulai tidak sabar untuk bangun dan ke luar menyaksikan keindahan pantai dan hamparan pasir putih.

Ternyata, suasana pagi di Pantai Batu Duyung menakjubkan, tidak kalah pada saat malam hari. Begitu jernihnya air laut dengan putihnya pasir pantai, serta bebatuan yang besar menambah keindahan pantai tersebut.

Pantai Batu Duyung bak surga dunia dengan keindahan alam yang masih alami dan dapat dinikmati saat malam maupun pagi hari.

Editor: Gokli