Bintan Butuh Pramuwisata yang Profesional dan Berwawasan Luas

Harjo Rabu, 24-05-2017 | 11:40 WIB Promo
guide-01.gif Liwa Ilham alias Iwan, salah seorang Pramuisata di Tanjunguban, Bintan. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Pramuwisata atau yang lebih dikenal dengan 'Guide' salah satu gerbang informasi bagi wisatawan. Selain itu, Pramuwisata juga diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan.

Artinya seorang Pramuwisata selalu dituntut belajar, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung ke Negara ini. Kerena hakekatnya pemanduwisata itu adalah duta bangsa karena diujung lidah Pramuwisata itu terdapat promosi yang baik dan jelek dari sesuatu.

"Tergantung situasi dan kondisi yang dialami saat dalam perjalanan. Untuk mendapatkan hal di atas seorang calon Pramuwisata harus memiliki wawasan terkait dunia wisata khususnya," demikian Liwa Ilham alias Iwan, salah seorang Pramuisata di Tanjunguban, Rabu (24/5/2017).

Menurut pria yang sudah menggeluti profesi Pramuisata sejak 1990 silam itu, sebuah biro perjalanan wisata atau travel, harus berlatar belakang kemampuannya yang bekerjasama dengan Dinas pariwisata setempat.

"Seorang Pramuwisata harus juga mengikuti uji kompetensi yang berhubungan dengan bidang yang digelutinya, yaitu Pengetahuan, Kemampuan dan Sikap. Hal tersebut harus dimiliki oleh seorang pramuwisata sebelum diterjujkan oleh travel," kata Iwan.

Untuk di Kabupaten Bintan, terkait keberadaan Pramuwisata, Iwan melihat dengan kondissi yang ada baik Pemerintah Daerah dan travel harus terus berbenah. Terutama mengarahkan kepada sertifikasi untuk menjadikan Guide atau Pramuwisata lebih profesional.

Karena hal ini sangat penting, agar penguasaan masalah wisata, budaya serta ada istiadat yang dijual kepada wisatawan benar-benar sesuai dengan tujuan dan kebutuhan atau sasaran.

"Jangan sampai karena kurang pengetahuan seorang Pramuwisata, justru informasi yang didapat wisatawan tidak sesuai dengan fakta. Jika informasi yang didapat wisatawan dari sisi yang negatif, jelas akan berdampak kurang baik terhadap dunia wisata," kata dia.

Dinas Pariwisata Bintan dan Pemkab Bintan, dalam hal ini harus mengambil langkah dalam menjual wisata Bintan agar semua infomasi yang ke luar dari para Pramuwisata benar-benar menambah daya tarik para wisatawan. Apapun informasi yang didapat akan dibawanya ke negaranya dan berdampak terhadap tingkat kunjungan berikutnya.

"Kalau wisatawan merasa nyaman dan bisa menikmati dunia wisata secara otomatis itu menambah poin lebih. Itu tidak bisa lepas dari harapan pemerintah yang terus berharap agar kunjungan wisatawan ke daerah ini terus meningkat," imbuhnya.

Memberikan atau menyampaikan segala informasi menarik dan positif yang berhubungan dengan Negara ini. Pramuwisata tidak dibenarkan memberikan informasi yang negatif mengenai negaranya. Dalam perjalanan Pramuwisata berkesempatan menunjukkan kemampuan tehnik guidingnya supaya membawa suasana hati wisatawan selama dalam perjalanan, tenang, geli, serius dan lainnya.

"Seorang Pramuwisata harus menguasai informasi yang pelik selama dalam perjalanan, termasuk jarak tempuh ke tujuan, durasi perjalanan, posisi istirahat untuk minum, merokok, kamar kecil, objek wisata yang akan dilihat, serta pengaturan waktu saat merekam memotret objek," jelasnya.

Meski di Bintan sudah ada kawasan pariwisata, namun hal tersebut jelas masih perlu dilakukan peningkatan. Karena alam Bintan masih sangat banyak yang bisa digarap dan dijual kepada wisatawan asing.

Editor: Gokli