Sudah Kantongi Izin Terbang dari Kemenhub RI

Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Bintan, Bandara Intenasional Busung akan Operasi 2019

Harjo Sabtu, 20-05-2017 | 16:39 WIB Event
Pembukaan-triatlon-2017-Bintan.gif Pelepasan peserta event Bintan Triathlon 2017 dan konfrensi pers Bintan Triathlon di Lagoi Bintan (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan, selain pembangunan fasilitas kamar yang ditarget pada tahun 2020 mencapai 5000 kamar di Kawasan Pariwisata Lagoi (KPL) Bintan, pembangunan Bandar Udara (Bandara) Busung Internasional Airport (BIA) juga terus dilakukan oleh pihak pengelola PT Bintan Resort Cakrawala (BRC).

Group General Meneger (GGM) PT Bintan Resort Cakrawala (BRC), Abdul Wahab, kepada sejumlah awak media di sela-sela event Bintan Triathlon 2017 menyampaikan, pembangunan Bandara Busung Internasional Airport memang terlambat dua tahun dari perencanaan sebelumnya. Namun terkait perizinan, saat ini pihak pengelola sudah mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan RI.

"Pembangunan Bandara BAI telat dua tahun dari rencanan sebelumnya dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2019. Sisi lain, izin operasi terbang sudah keluar dari Kementerian Perhubungan RI," ungkap Abdul Wahab.

Menurut Abdul Wahab, upaya untuk terus meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bintan, selain fasilitas tranportasi udara, pengelola kawasan pariwisata Lagoi, juga terus melakukan pembangunan untuk fasilitas kamar yang ditargetkan tahun 2020 mencapai 5000 kamar.

"Fasilitas kamar yang maksimal harus sejalan dengan harapan, agar kunjungan wisatawan ke Bintan semakin  seningkat. Selain pengembangan event yang dilaksanakan, juga sebagai penunjang peningkatan jumlah kunjungan wisatawan," katanya.

Sebagaimana bandara internasional khusus yang dilakukan peletakan batu pertamanya pada tahun 2012 lalu,  akan mulai beroperasi tahun 2015. Namun dalam perjalanan mengalami keterlambatan alias mandek.

Bandara dengan panjang landasan 2.600 meter itu, akan mampu menampung pesawat jenis Boeing 737 dan Airbus 320 yang memiliki waktu tempuh lima jam. Dengan demikian, bagi wisatawan mancanegara bisa langsung mendarat di Bandara Khusus Bintan.

Bandara khusus ini dibangun di atas lahan seluas 294 hektare. Executive Chairman Bintan Resort International, BG (Ret ) Chin Chow Yoon, mengatakan, untuk membangun bandara di kawasan Busung, Bintan Resort itu, pihaknya mengeluarkan dana senilai 100 juta dolar Singapura (Rp737 miliar) bekerja sama dengan Gallant Venture Ltd yang merupakan perusahaan induk dari Bintan Resort Internasional.

Ia yakin dengan adanya bandara khusus itu, tingkat kunjungan wisatawan mancanegara akan meningkat. Tahun 2011 wisatawan asing yang berkunjung ke Bintan Resort sebanyak 470.470 orang dan diharapkan meningkat menjadi 2 juta orang pada tahun 2025. Hal itu karena  wisatawan bisa langsung ke Bintan dari negara asal mereka.

Bandara ini merupakan bandara internasional khusus pertama terbesar di Indonesia dan mampu menampung pesawat yang memiliki waktu tempuh terbang 5 jam serta akan dinaikkan menjadi pesawat yang mampu terbang 7 jam apabila kelak telah beroperasi dengan baik.

Landasan pacu yang menghadap ke laut itu akan dilengkapi dengan berbagai keperluan layaknya bandara-bandara yang ada di dunia. “Tapi ini khusus, jadi masih terbatas sifatnya,” kata Chin.  

Editor: Udin