Menyeruput Kopi Terbaik di Warung Iman

CR-13 Sabtu, 29-04-2017 | 12:50 WIB Kuliner
racikan1.jpg

Meracik Kopi Khas Iman. (Foto: CR-13)


BATAMTODAY.COM, Bintan - Kedai Kopi Iman yang terletak di Jalan Barek Motor, Kecamatan Bintan Timur (Bintim), merupakan salah satu dari puluhan kedai kopi yang ada di Kijang. Dengan rasa dan aroma khas kopinya, kedai kopi ini mampu menghabiskan 400 sampai 500 gelas tiap hari.

"Alahamdulilah la, satu hari kita bisa jual sampai 400 hingga 500 gelas, dengan 4 sampai 5 kilogram bubuk kopi mulai Pukul 07.00 WIB-12.00 WIB," beber Iman, pemilik kedai kopi kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (29/4/2017).

Untuk bubuk kopinya, kata Iman, dia memasak sendiri dari biji kopi pilihan sehingga kwalitas rasa dijamin maknyus. "Pertama kali buka pada tahun 2010 kita belum punya dapur untuk memasak biji kopi, jadi kita harus beli bubuk dari kedai kopi Hawai," kata Iman.

Meski belum mampu memasak bijik kopi sendiri, Iman tidak mentah-mentah meracik kopi dari bubuk yang dibelinya di tempat lain. Karena Iman ingin memiliki kedai kopi dengan rasa khas miliknya sendiri. Jadi berbagai eksperimen dicoba hingga kini Iman memiliki rasa khas kopi sendiri.

"Bubuk yang kita beli itu tidak begitu saja saya racik, berbagai uji coba saat itu agar menemukan rasa khas Kopi Iman. Sampai-sampai saya yang tidak pengopi jadi kecanduan kopi gara-gara cobain kopi yang saya racik," tutur Iman sembari tertawa kecil.

Seiring waktu berganti, Kedai Kopi Iman semakin ramai pelanggan, hingga Iman pun membuka cabang di Pasar Berdikari Kijang, tepatnya depan Klinik Yakespen pada tahun 2011, setahun setelah dia membuka kedai Kopi Iman di Jalan Barek Motor Kijang.

"Memang sejak awal buka saya sudah merencanakan untuk membuka cabang, dan alhamdulilah setelah setahun berdiri, saya bisa buka satu kedai kopi lagi," ujar Iman.

Selain sukses meracik kopi hingga menemukan rasa dan aroma khas, Iman juga sudah mampu menciptakan puluhan peracik kopi dari berbagai daerah, seprti Tanjungpinang dan Topaya, bahkan ilmu yang diberikanya ini hanya cuma-cuma alias gratis. Dia tidak pernah meminta maupun menerima pemberian dari orang yang diajarkannya.

"Sampai sekarang sudah sekitar 20 orang lebih lah yang belajar membuat kopi disini, siapa pun yang mau belajar saya silahkan, semua gratis tidak ada yang dipungut bayaran. Asalkan setelah mereka membuka kedai kopi juga, mereka bisa lebih sukses. Itu sudah menjadi kepuasan bagi saya," ungkap Iman.

Editor: Yudha