Industri Pariwisata dan Maritim di Kepri Harus Dikelola Optimal

Charles Sitompul Sabtu, 22-04-2017 | 19:26 WIB Destinasi
Nurdin-di-seminar-pariwisata-400x192-2242017.gif

Gubernur Nurdin Basirun menegaskan, industri pariwisata dan maritim memiliki potensi besar dalam meningkatkan ekonomi Kepri.(Foto: Charles Sitompul)


BATAMTODAY.COM, Batam - Gubernur Kepri, DR H Nurdin Basirun SSos MSi, menegaskan bahwa industri pariwisata dan maritim memiliki potensi besar dalam meningkatkan ekonomi Kepri. Dua sektor itu merupakan sumber ekonomi yang harus dikelola secara optimal.

"Negeri kita negeri bahari, bangun kejayaan dari laut," kata Nurdin saat membuka Seminar Industri Pariwisata dan Maritim Indonesia di Kantor Bank Indonesia, Batam, Sabtu (22/4/2017).

Seminar yang mengusung tema "Industri Pariwisata dan Maritim sebagai Sumber Ekonomi Baru yang Berkelanjutan dan Inklusif" ini digelar Alumni Universitas Andalas di Kepri.

Tampil sebagai pembicara kunci pada seminar itu, Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur.
Sedangkan deputi dari Kementerian Koordinator Maritim dan Kementerian Pariwisata juga ikut menjadi pembicara. Hadir juga Kepala BI Perwakilan Kepri, Gusti Raizal.

Gubernur menegaskan, segala sektor yang berpotensi harus digarap untuk menunjang perekonomian daerah. Apalagi semua aktivitas itu bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Maritim ini dunia saya, bukan dunia teori. Saya praktik langsung. Ini sumber ekonomi lama. Cuma kita baru bangun tidur," kata Nurdin.

Nurdin menegaskan, pariwisata di Kepri harus digarap maksimal. Karena pariwisata tak memiliki  musim dan tidak memerlukan modal banyak. Masyarakat bisa menikmati langsung hasilnya. Potensi itu, kata Nurdin, ada di banyak daerah di Kepri.

"Tinggal bagaimana mengelola, bagaimana menjualnya," kata mantan Bupati Karimun ini.

Kepada generasi muda Kepri, Gubernur berharap, bisa memanfaatkan potensi besar maritim dan pariwisata. Jangan begitu selesai pendidikan, hanya fokus ingin jadi tenaga honorer di pemerintahan.

Gubernur menyampaikan kepada para pemuda, begitu pentingnya menanamkan semangat bahari. Orang maritim itu, kata mantan nakhoda kapal ini adalah pekerja keras. Selain itu mereka juga memiliki disiplin yang tinggi dan jujur.

"Mereka punya visi dan pikiran ke depan. Cakrawala jauh yang dipandang," kata Nurdin.

Prinsip manajemen POAC, kata Nurdin, juga menjadi panduan orang bahari. POAC itu adalah planing (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan) dan controlling (pengawasan). Hal itu, tegas Nurdin, membuat orang maritim meraih kesuksesan.

‎"Terakhir, mereka biasanya tawadhu atau rendah hati. Ketika badai menghantam dilautan, kepada Yang Maha Kuasa mereka berserah," ujar Nurdin mengakhiri.

Editor: Udin