Menparekraf Jabarkan Update Rencana Investasi di 5 DPSP Indonesia

Redaksi Selasa, 25-07-2023 | 14:12 WIB Destinasi
sibe-bea.jpg Bukit Sibe-bea, salah satu destinasi wisata di Kawasan Danau Toba, Kabupaten Samosir. (Kemenparekraf)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan sejumlah perkembangan rencana investasi di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang sedang berjalan yang diharapkan mampu memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat.

Menparekraf Sandiaga Uno saat 'The Weekly Brief With Sandi Uno' di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (24/7/2023) menjelaskan hingga saat ini sudah ada sejumlah proyek investasi yang on going di 5 DPSP.

"Contoh proyek investasi pariwisata yang sedang berjalan adalah di Danau Toba dengan nilai investasi sebesar Rp 600 miliar untuk pembangunan Hotel Labersa Kaldera Resort. Dan juga di Labuan Bajo yang mempunyai banyak sekali proyek pembangunan yang berjalan. Kita terus dorong agar konsepnya adalah pariwisata hijau," kata Menparekraf Sandiaga Uno, demikian dikutip laman Kemenparekraf.

Beberapa perusahaan seperti PT Aqua Village Sebayur, PT Bangun Indah Internasional, PT Surya Cahaya Properti, Vasanta Group, PT Bukit Bangkao Lestari, dan PT QRPG Komodo Resort sedang membangun vila dan hotel berbintang di Labuan Bajo.

Sementara di DPSP Manado-Likupang rencananya akan dibangun Hotel Marriott di Minahasa Utara dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp 1,5 triliun, Hotel Westin di Kota Manado dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp 2 triliun, dan Vasa Hotel Manado di Kota Manado dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp 1 triliun.

Berdasarkan data realisasi investasi dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun 2021-2023 Triwulan I yang diolah oleh Kemenparekraf/Baparekraf, DPSP dengan realisasi investasi tertinggi berada di kawasan Mandalika (Nusa Tenggara Barat) dengan nilai realisasi sebesar 541,2 juta dolar AS. Untuk DPSP dengan realisasi investasi terendah adalah Danau Toba (Sumatra Utara) dengan nilai realisasi sebesar 55,16 juta dolar AS.

Sementara Likupang (Sulawesi Utara) berada diurutan kedua dengan realisasi investasi sebesar 484,29 juta dolar AS. Disusul Borobudur dengan realisasi investasi sebesar 366,63 juta dolar AS. Dan Labuan Bajo dengan realisasi investasi sebesar 114,2 juta dolar AS.

"Kalau kita lihat kita mesti bekerja lebih keras lagi untuk Danau Toba agar menarik lebih banyak investasi sehingga bisa menyusul Mandalika dan Likupang yang sudah lumayan banyak menarik investasi dari dalam dan luar negeri," ujar Sandiaga.

Dikatakan Sandiaga, Kemenparekraf terus berupaya agar investasi di 5 DPSP bisa sama rata melalui sejumlah program diversifikasi peluang investasi, pemetaan lahan yang jelas, penentuan positioning dan tema yang unik, pemilihan pengelolaan kawasan yang berpengalaman, pematangan konsep dan kesiapan proyek, komitmen dari pemerintah daerah, juga peningkatan konektivitas serta pemasaran.

"Harapan kami melalui investasi akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Investasi akan menghadirkan ekonomi yang lebih berkeadilan," ujarnya.

Turut hadir dalam WBSU, para eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.

Editor: Gokli