Rudi Wajibkan Pelaku Parekraf di Kawasan Wisata Nongsa Terapkan SOP Prokes

Irwan Hirzal Sabtu, 20-03-2021 | 18:52 WIB Destinasi
rudi-wisata-batam.jpg Wali Kota/Kepala BP Batam, Muhammad Rudi saat memaparkan kesiapan Kawasan Wisata Nongsa terima Wisaman di hadapan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Sabtu (20/3/2021). (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah tengah merencanakan membuka kembali wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia. Kepulauan Riau menjadi salah satu provinsi yang akan menjadi percontohan.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan Kepri ada dua yang akan ditunjuk sebagai pilot project. Di antaranya Batam dan Bintan.

"Untuk Batam akan dipusatkan di Kecamatan Nongsa. Alhamdulillah saat ini Nongsa sudah Zona Hijau," kata Rudi saat memaparkan kesiapan Kota Batam di hadapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, di Batam View Resort, Sabtu (20/3/2021).

Dijelaskan Rudi, ada tiga keunggulan Nongsa untuk menjadi daya tarik wisman. Pertama adalah wisata golf, resort dan juga Kampung Tua. Sehingga diharapkan bisa menjadi pilihan wisatawan untuk datang ke Batam.

Namun, Rudi berpesan kepada seluruh pengelola kawasan pariwisata di Nongsa untuk benar-benar menerapakan standar oprasional prosedur (SOP). Sebab, hal ini menjadi bagian yang sangat penting dan wajib dilaksanakan.

"Karena kalau sampai ada satu saja kasus, maka ini akan ditutup kembali. Karena itu siapapun yang datang SOP harus dilaksanaka, termasuk saya sendiri," katanya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan pihaknya juga sepakat apa yang disampaikan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.

Menurut dia dengan dibukannya kembali pintu masuk wisawatan mancanegara diharapkan agar pengelola pariwisata di Kepri tidak berevoria yang berlebihan. Sehingga lengah dan tidak menerapkan SOP yang ada.

"Kita harus belajar dari Bali, awalnya dipuji-puji kemudian kasus Covid-19 meningkat dan menjadi urutan nomor tujuh terbanyak di Indonesia," kata Sandiaga.

Selain itu, Sandiaga juga berpesan kebijakan pembukaan pariwisata mancanegara ini diharapkan tidak hanya menguntungkan pelaku usaha yang besar saja. Tetapi juga harus sampai kepada pelaku usaha mikro, kecil da menengah (UMKM).

Editor: Gokli