CDM, Inovasi Baru Kemenpar Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisman ke Indonesia

CR-1 Jum\'at, 02-11-2018 | 09:04 WIB Promo
guntur-sakti-kemenpar.jpg Guntur Sakti, Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Demi meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman), inovasi pun terus dilakukan pihak Kementrian Pariwisata (Kemenpar). Salah satunya adalah penggunaan sistem Competing Destination Model (CDM).

"CDM ini merupakan platform yang digunakan untuk mempengaruhi wisatawan mancanegara/traveller dunia dalam memutuskan perjalannya agar lebih memilih Indonesia," jelas Guntur Sakti, Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, saat seminar Diseminasi Informasi Krisis Kepariwisataan di Pasific Place Hotel, Jodoh, Kamis (01/11/2018).

Platform ini baru pertama kali di mulai penerapannya oleh Kemenpar pada bulan Agustus 2018 ini. Di mana metode ini diyakini mampu mewujudkan target 17 juta kunjungan wisman pada 2018 ini.

"Kita baru benar memulai penerapan platform CDM di Agustus ini, sebagai salah satu strategi agar banyak traveller dunia yang berkunjung ke Indonesia," lanjutnya.

Hampir di seluruh negara, CDM ini telah diterapkan, karena dalam prosesnya CDM ini akan mempengaruhi para traveller dunia saat mereka melakukan shot di device mereka.

Secara keseluruhan proses pengambilan keputusan wisatawan, yaitu dari mencari informasi (look), memesan (book), dan membayar (pay), semuanya akan terintegrasi ke sistim ini.

"Semua proses itu bisa dilakukan dalam satu platform CDM secara terintegrasi (end-to-end). CDM mengombinasikan kemampuan machine learning, analisa big data, dan penerapan contextual advertising yang sangat presisi dalam menarget wisatawan manca," paparnya.

CDM juga mampu melakukan targeted ads champaign di sepanjang customer journey (dari past trip, inspiration, search/shopping, booking, pre-trip, trip, hingga post-trip) dengan menerapkan data-driven marketing.

"Berdasarkan profil dan segmentasi tersebut, CDM merancang konten iklan yang relevan dengan perilaku dari masing-masing segmen wisatawan." jelasnya.

Editor: Gokli