Nurdin Keliling 7 Pulau yang menjadi Destinasi Wisata Baru di Kepri

Charles Sitompul Minggu, 01-07-2018 | 18:04 WIB Destinasi
Kumjungi_Pulau_Nikoi_Nurdi_Sapa_Tourist.jpg Gubernur Kepri Nurdin menyapa turis mencanegara saat mengunjungi Pulau Nikoi, Bintan (Foto: Charles)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nurdin Basirun yakin Kepri sebagai daerah kepulauan telah memiliki sumber daya yang banyak untuk menegaskan diri sebagai destinasi wisata bahari baru baik secara nasional maupun mendunia.

"Tugas kita saat ini adalah mengawal ketat, menjaga wisata kelautan kita dan meningkatkannya,"tegas Nurdin saat meninjau sejumlah lokasi wisata dan resort di Bintan,Batam dan Karimun, Sabtu (30/6/2018).

Menurut Nurdin keunggulan maritim Kepri harus terus diberdayakan dengan baik dan maksimal.

Dirinya juga berterimakasih kepada para pelaku usaha yang memiliki ide-ide kreatif meningkatkan potensi tersebut.

"Ditengah lesunya perekonomian, ternyata ada potensi lain yang masih bisa digali seperti wisata bahari ini,"lanjut Nurdin.

Pemerintah sendiri kata Nurdin saat ini datang menjemput bola melihat langsung potensi tersebut dilapangan, bukan malah menahan dan memperlambat proses kalau hal itu sudah sesuai aturan.

"Kita ingin paradigma perizinan yang terkesan diperlambat agar diubah, jangan hanya mempersulit tanpa melihat efek positif yang dihasilkan jika kegiatan ini berjalan, sebisa mungkin kita bantu," tambah Nurdin.

Secara khusus Nurdin menegaskan, bagi para pemilik usaha jika nanti resortnya sudah berjalan, Nurdin menginginkan agar pengusaha dapat merekrut dan mengikutkan anak-anak tempatan dalam mengelola kegiatan tersebut.

"Anak daerah harus diberi kesempatan untuk ikut berperan aktif dalam menjalankan usaha-usaha tersebut,"tegas Nurdin.

Dalam satu hari itu, Nurdin mengelilingi tujuh Pulau yang menjadi tempat wisata di Kepri. Nurdin mengawali kunjungannya dari White Sand Island, resort baru tersebut memang sedang menjadi destinasi yang sedang ramai dikunjungi masyarakat, tidak sampai turun ke pulau karna laut sedang surut Nurdin hanya meninjau dari tengah laut.

"Nanti koordinasikan kepada pihak terkait agar dibuat rambu untuk masuk kapal-kapal," ujar Nurdin kepada Asisten II Syamsul Bahrum yang ikut mendampingi.

Rombongan melanjutkan kunjungan ke Nikoi Island, resort yang berdiri sejak tahun 2004 itu masih menjadi primadona bagi Kabupaten Bintan untuk meraup wisatawan baik dalam maupun luar untuk datang.

Pengelola Nikoi Faisal mengatakan bahwa seluas 12 Ha Pulau ini merupakan habitat yang masih asli hutannya, terdapat 87 spesies hewan dan 50an spesies tumbuhan serta ramah lingkungan.

Faisal merencanakan kedepan akan menggunakan 1 Mil kearah laut untuk menjadi ruang khusus, tidak ada kegiatan penangkapan ikan.

"Satu tahun kami pastikan menjadi ladang ikan (menguntungkan nelayan setempat) dan pusat sport diving untuk resort," ujar Faisal.

Kadis Kelautan Eddy Sofyan yang juga ikut bersama Gubernur menanggapi bahwa hal itu berkaitan dengan masalah Izin pemanfaatan laut, pihaknya akan berusaha ikut mempelajari lebih dalam terkait hal itu.

Nurdin berkeliling pulau tersebut kemudian berbincang dengan beberapa karyawan setempat, sebanyak 250 karyawan dipekerjakan disana dan 80 Persennya merupakan anak tempatan, Nurdin berpesan kepada seluruh karyawan untuk bekerja dengan baik.

"Tampilkan, bahwa kita anak tempatan mampu bekerja baik dan disiplin,"pesan Nurdin.

Sebelum meninggalkan Pulau Nikoi, Nurdin juga menyempatkan diri bertemu dan menyapa beberapa turis yang sedang menyantap sarapan pagi.

Gubernur melanjutkan kunjungan ke wisata Kepri Coral di salah satu pulau di Kota Batam. Lokasi tersebut memang sedang dalam pengerjaan, selain resort dan pantai, wisata bawah lautnya menjadi ciri khas kawasdan wisata di lokasi lahan seluas 50 Ha itu.

"Sudah satu setengah tahun kami dalam proses pengerjaan, dan dalam waktu dekat akan segera dirampungkan,"ujar Pemilik Lokasi wisata Ahaq saat menjelaskan kepada Gubernur.

Setelah disana Gubernur makan siang dan menunaikan shalat dzuhur, dirinya melanjutkan kunjungan ke resort Ranoh Island yang lokasinya tepat dibelakang pulau Abang, Batam.

Disana Gubernur berkesempatan meresmikan lokasi wisata tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti. Dalam sambutannya Nurdin mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama menjaga wisata bahari karna ini akan dijadikan ikon Kepri.

"Jaga kebersihan pantai, tidak buang sampah sembarangan, ayo kita jaga bersama aset alam kita ini,"pesan Nurdin.

Setelah meninjau lokasi, Gubernur beserta rombongan melanjutkan kunjungan ke Pulau Nguan, Galang, Batam. Disana Nurdin bersilaturahmi bersama masyarakat setempat yang di pusatkan di Masjid Nurul Falah dalam kesempatan tersebut pun Nurdin memberikan 200 paket sembako.

Ketua RW 04 Sofyan secara khusus meminta kepada Pemerintah melalui Gubernur agar menyediakan air bersih untuk masyarakat karna salah satu kebutuhan pokok itulah yang sangat dibutuhkan.

"Kalau bisa kami minta dibuatkan waduk agar bisa menampung air hujan lebih banyak pak karna air sumur disini tidak memadai," ingin Sofyan.

"Kita akan segera tindaklanjuti hal itu kepada OPD terkait," respon Nurdin menjawab permintaan masyarakat Nguan dilanjutkan langsung meninjau lokasi.

Setelah bersilaturahmi dengan masyarakat Pulau Nguan. Nurdin melanjutkan kunjungannya ke Telunas Resort, Moro, Kabupaten Karimun.

Pengelola resort Eric menyampaikan bahwa pihaknya berencana membuat Telunas menjadi Maldive nya Indonesia. Dirinya merencanakan akan membangun resort dan penunjang kegiatan kelautan lainnya di Telunas.

"Rencana kami sudah bulat tapi kami juga tidak ingin melanggar aturan tapi kami juga sudah kerjakan sesuai alur aturan yang di haruskan," kata Eric.

Nurdin merespon Pemerintah akan ikut membantu jika ada perizinan yang terhambat akan dibantu agar dipercepat sehingga proses pengembangan pembangunan wisata dapat cepat terealisasi.

"Jangan sampai potensi ini hilang, investor pergi, lokasi terbengkalai, kita akan ikut membantu,"ujar Nurdin.

Terakhir, lokasi yang dikunjungi Nurdin adalah Pulau Nirup, disana rencananya akan dibangun resort dengan luas 15 Ha yang pengerjaan nya baru berlangsung 4 bulan.

"Tentu terus kita kawal agar pengerjaannya dapat berjalan lancar, jika ada kendala segera di informasikan,"tutup Nurdin.

Editor: Surya