Butuh Sentuhan Pemerintah

Cerita di Balik Kolam Sembat, Peninggalan Meneer Belanda di Bintan

Syajarul Rusydy Rabu, 28-02-2018 | 08:14 WIB Destinasi
kondisi-kolam-sembat-sekarang.jpg Kondisi Kolam Sembat sekarang yang sangat memprihantinkan (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kolam Sembat, kolam yang terletak di Kampung Sembat RT 01/ RW 03, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur (Bintim), saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Sudah puluhan tahun tidak terurus dan bahkan hingga kini sudah ditumbuhi pepohonan liar di sekitarnya.

Konon, kolam itu dirintis di zaman Belanda, sekitar tahun 1940-an silam. Tidak sembarang orang bisa menerobos masuk untuk menikmati fasilitas yang ada di area kolam tersebut. Kecuali warga yang miliki keturunan atau berdarah Belanda.

"Seingat saya, kolam itu sudah ada sebelum tahuh 50-an. Tapi gak semua orang bisa masuk, hanya khusus untuk orang-orang Belanda saja," sebut tokoh Masyarakat Kijang, Mohammad Saleh Mursalin, saat ditemui di Kijang, Senin (27/2/2018).

Kolam Sembat tempo dulu (Foto: Syajarul Rusydy)

Namun, sekitar tahun 70-an kolam tersebut diserahkan kepada Perbaki dan kilola oleh organisasi Persatauan Olahraga dan Kasenian (Porkes). Dari situ masyarakat baru bisa masuk dengan biaya yang sudah ditetapkan oleh pengelola.

"Sejak dikelola Porkes, kolam pun berganti nama menjadi, Tirta Krida. Nah sejak diserahkan, kolam pun akhirnya menjadi tempat rekreasi masyarakat bersama keluarga," kata pria yang akrab dipanggil Pak Saleh itu.

Masuk di tahun 2000-an, kolam Tirta Krida mulai tidak terurus dan sudah dialihkan ke PT Aneka Tambang (Antam). Sejak itu kolam mulai dibiarkan, perlahan tidak ada lagi pengunjungnya, hingga akhirnya ditumbuhi pepohonan akasia beserta rumput-rumput liar.

"Lama-lama ditinggal gitu aja, PT Antam mulai gak aktivitas di sini (Kijang), mesin-mesin yang ada di dalam kolam pun dibawa semua," ujar Saleh.

Tepat pada tanggal 14 Agustus 2009 lalu, PT Antam menyerahkan 5 asetnya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, di Gedung Wisma Karya. Dari 5 item itu, salah satunya kolam berenang yang dikenal Kolam Sembat, dengan luas lahan 8.900 M2.

"Sempat katanya mau dibenahi dan dijadikan taman rekreasi, tapi sampai sekarang ya bagitula kondisinya. Bisa dilihat sendiri," sebut Saleh.

Pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan, kondisi kolam saat ini sangat memprihatinkan, tampak sekilas seperti hutan lindung. Pohon-pohon besar tumbuh subur, bahkan disekitaran kolam juga dimanfaatkan warga untuk beternak ayam.

"Saya sih berharap ada perhatiam pemerintah untuk merancang kolam tersebut menjadi tempat salah satu wisata, karena dengan wisata tidak menutup kemungkinan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," harap Saleh.

Editor: Udin