Rapat Penataan dan Pengembangan Teluk Kriting

Nurdin Minta Kabupaten-Kota di Kepri Munculkan Ikon Baru

Charles Sitompul Selasa, 30-01-2018 | 18:15 WIB Destinasi
hurdin-pimpin-rapat.jpg Nurdin saat memimpin Rapat Penataan dan Pengembangan Kawasan Teluk Keriting di ruang rapat Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (30/01/2018) (Foto: ist).

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, mengharapkan munculnya ikon-ikon baru di berbagai kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau. Dengan munculnya ikon baru baik sebagai ikon wisata bahari, wisata religi, wisata olahraga maupun ikon wisata belanja maka akan menarik bagi wisatawan berkunjung. Semakin banyak wisatawan ke Kepri, maka secara otomatis akan menambah penghasilan warga dan daerah.

"Dengan dilakukannya penataan serta pengembangan Kawasan Teluk Keriting Tanjungpinang secara tidak langsung akan menambah kawasan wisata dan seni yang representatif di Kota Tanjungpinang. Diharapkan dengan perbaikan kawasan ini, Teluk Keriting akan menjadi ikon wisata baru di Ibukota Provinsi ini," ujar Nurdin melalui rilis saat memimpin Rapat Penataan dan Pengembangan Kawasan Teluk Keriting di ruang rapat Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (30/01/2018).

Nurdin mengharapkan, rencana penataan dan pengambangan kawasan ini agar dilakukan sesegara mungkin. Jika ada kendala dalam pelaksanaan pembangunan, segera koordinasikan agar bisa dicari jalan ke luarnya.



Nurdin sangat mengapresiasi rencana pembangunan Teluk Keriting oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provinsi Kepri. Dia sadar bahwa nanti di lapangan akan banyak masalah yang menghambat pembangunan.

"Kita harus siap menghadapi masalah tersebut. Jangan sampai masalah di lapangan menyebabkan terhentinya program pembangunan bagi masyarakat. Saya akan terus mendukung dan langsung turun ke lapangan untuk memonitor pelaksanaan pembangunan kawasan ini," ujar Nurdin.

Penataan kawasan ini dllakukan agar semakin rapi dan berseri. Penataan ini nantinya tidak akan menggusur bangunan masyarakat yang sudah ada namun perlu campur tangan masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam menata dan merapikan bangunan yang ada.

"Perbaikan, penaataan dan pengembangan kawasan Teluk Keriting sangat perlu dilakukan karena selain akan meningkatkan kualitas pemukiman juga akan menciptakan pusat kegiatan ekonomi masyarakat serta yang lebih penting bisa menambah kawasan wisata baru," kata Nurdin.

Nurdin menambahkan, jika kawasan ini telah siap digunakan, nantinya bisa diselenggarakan event-event nasional bahkan internasional seperti lomba perahu layar tingkat internasional atau bisa juga perlombaan jetski.

"Ini bisa jadi sumber baru untuk mendatangkan PAD bagi daerah kita," ujar Nurdin.

Pada prinsipnya, Nurdin pada kesempatan ini cukup setuju dengan konsep penataan dan pengembangan kawasan Teluk Keriting yang secara visual ditampilkan di layar infocus oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provinsi Kepri dengan beberapa usulan perubahan seperti lokasi kolam renang dan lokasi pelabuhan rakyat.

"Untuk kolam renang ada baiknya di tengah, agar masyarakat sekitar bisa menikmatinya dan pelabuhan rakyat agar ditempatkan di posisi tengah juga agar terlindung dari arus dan ombak besar ketika musim Utara datang," ujar Nurdin.

Di kesempatan yang sama, Heru Sukomoro selaku Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provinsi Kepri, menjelaskan konsep yang akan dikerjakan untuk perbaikan kawasan Teluk Keriting ada dua tahap. Tahap pertama penataan dan tahap dua pengambagan kawasan.

Tahap penataan kawasan meliputi, renovasi rumah warga, pembangunan sanitasi komunal masyarakat, pembangunan penanganan persampahan, pembangunan pelantar rakyat, pembangunan dermaga rakyat, pembangunan gerbang masuk kawasan, pembangunan balai warga, pembangunan lampu jalan dan lampu hias dan pengadaan lahan.



Untuk tahap pengembangan kawasan meliputi, pembangunan jalan lingkungan (konstruksi jembatan), pembangunan plaza, pembangunan sarana dan prasarana bangunan gedung (pasar rakyat,museum,sanggar seni, puskesmas, pasar seni), pembangunan sarana dan prasarana olahraga (stadion mini dan pusat olahraga tradisional) dan pembangunan 7 miniatur masjid dan rumah adat.

"Pembangunan secara bertahap telah dilakukan pada tahun 2017 lalu dan jika sesuai dengan rencana maka akan selesai pada tahun 2020. Memang ada beberapa kendala teknis seperti anggaran dan lahan masyarakat untuk jalan yang belum bebas namun kita berharap bisa teratasi sehingga pembangunan bisa dilanjutkan," ujar Heru Sukmoro.

Editor: Udin