Berwisata ke Vihara Ksitigarbha Bodhisattva Tanjungpinang, Patung-patung Dewa Seakan Hidup

Nurjali Sabtu, 11-11-2017 | 13:50 WIB Destinasi
Seribu-patung-dewa1.gif Vihara Ksitigarbha Bodhisattva Bintan. (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Vihara Ksitigarbha Bodhisattva yang terletak di batu sebelas Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri ini, menyimpan kisah religius dan mistis bagi pengunjung dan penjaga vihara yang mulai diresmikan pada tahun 2017 tersebut.

Aryadi salah satu pengunjung Vihara yang mulai dibangun pada tahun 2014 tersebut mengatakan, ada sesuatu yang luar bisa ketika berkunjung ke Vihara yang dikenal dengan vihara seribu wajah, yang dikelilingi dengan patung-patung suci Dewa kepercayaan umat Budha tersebut.

"Patung-patung yang tersebut seakan tampak hidup tapi kita merasa sangat tenang dan nyaman saat berada di tiap sudut lokasi di vihara ini," sebutnya.

Dirinya sempat berbincang dengan salah satu penjaga Vihara tersebut, penjaga mengatakan pengunjung vihara ini tidak saja dari dalam negeri namun banyak masyarakat dari luar negeri. Baik yang beragama Budha maupun agama lainnya berkunjung ke Vihara yang dijaganya sudah sejak lama tersebut.

Mereka yang datang ada yang sekedar berkunjung menikmati keindahan alam bersama patung-patung dewa di puncak bukit Batu 11 Kota Tanjungpinang berbatasan dengan Kabupaten Bintan ini, namun ada juga yang sebagian ingin melakukan ibadah sembahyang di Vihara. "Tapi lebih banyak yang berwisata disini," sebut penjaga tersebut.

Seluruh patung di Vihara ini merupakan kolaborasi dari berbagai patung-patung Dewa menurut keyakinan umat Budha. Jika malam hari patung-patung ini serasa hidup, sebab patung yang terletak di alam terbuka dengan warnanya yang terbuat dari semen dengan pancaran cahaya bulan.

"Kalau malam lumayan juga, tapi mungkin karna efek cahaya bulan jadi seakan hidup," kata penjaga tersebut sambil tersenyum mengisahkan pengalaman dirinya menjaga vihara tersebut.

Bahkan menurutnya, pernah pengunjung yang mengambil gambar di salah satu tempat penyembahan, saat gambar diambil kualitasnya sangat bagus dan terang tapi setibanya di penginapan gambar tersebut malah gelap. "Itu sering kejadian seperti itu, karna ini adalah tempat suci yang religius bagi umat budha," keta Dia.

Untuk menuju ke puncak Bukit wisata andalan baru bagi Kota Tanjungpinang ini, membuttuhkan waktu kurang lebih hampir satu jam lebih perjalanan karna terletak di atas puncak bukit di Kilometer 11 Kota Tanjungpinang yang berbatasan dengan Kabupaten Bintan. Setiap pengunjung yang datang akan dikenakan tarif retribusi sebesar lima ribu rupiah untuk satu orang.

Selain melihat keindahan ukiran berbagai macam patung Dewa disini, pengunjung juga dapat melihat keindahan alam Kota Tanjungpinang dan Bintan dari atas puncak bukit tersebut.

Editor: Yudha